Skip to content

Mulai Baca: Syaikh Husain Asy-Syadhili Ad-Darqawi

mulai-baca-syaikh-husain
These wise words have been extracted in their original language, Bahasa Indonesia from The Sunday Series: Majlis Tafsir Al-Qur’an with Shaikh Husain at the Foundation of The Happy Heart Zawiyah in Parung, Indonesia. The Pantun Al-Qur’an is from ilham (inspiration).

Although Shaikh Husain is originally from Malaysia and of Chinese descent, he speaks both English and Indonesian quite fluently. Very soon, insha Allah, you will find this article in English and will be able to link to it here. At this moment, the English version is still otw…

sufi-shaikh-mulai-baca

Kebijakan ini cuplikan dari The Sunday Series: Majlis Tafsir Al-Qur’an, bersama Syaikh Husain Asy-Syadhili Ad-Darqawi di Yayasan Majelis Dzikir Hati Senang, Parung, Indonesia. Pantun-Pantun Al-Qur’an dari ilham:

…Al-hamdulillah.

Walaupun agak berat hari ini, sesuatu yang harus dibaca.

1-Itu sebabnya Allah namakan Al-Qur’an itu “bacaan”. Karna harus dibaca. Begitu pentingnya dibaca, maka Allah turunkan ayat yang pertama itu ‘Iqra.

Bacalah.

Tidak ada istilah terlambat. Karna sampai liang lahat, baru terlambat. Kalau sudah masuk kubur, baru bisa dikatakan terlambat.

2-Di Hari Qiamat itu: ’Iqra kitabak (bacalah buku catatan amalmu). Hari Qiamat pun Allah suruh kita baca. Jadi, mau, tidak mau – awal, pertengahan, akhir – semuanya harus dibaca. Jadi, tidak ada alasan. Tidak ada excuse lagi. Karna kita diperintahkan itu.

Mulai menuntut ilmu itu dari buaian sampai liang lahat.

Jadi, tidak ada istilah terlambat. Karna sampai liang lahat, baru terlambat. Kalau sudah masuk kubur, baru bisa dikatakan terlambat. Sebelum itu, tidak pernah terlambat.

Saat ini. Umur berapapun. Tidak pernah terlambat.

Jadi, mulai baca.

____________________________________________

Di bawah ini:
Pantun-Pantun Al-Qur’an itu dari diwan (koleksi qasidah-qasidah) Syaikh Husain, buku pertama: Untuk Para Pesuluk:

mulai-baca-syaikh-sufi

Al-Qur’an.

(refren):   Allahu, Allah!
                  Allahu, Rabbi!
                  ‘Auni wa hasbi,
                  Man li siwaHu.

Firman Ar-Rahman, ‘allam-al-Qur’an,
Khalaq-al-Insan, ajarkan bayan, (bayan: penjelasan)
Orang beriman, taqwa dulukan,
Tiap tindakan, dasarkan Qur’an.

Allahu, Allah!
Allahu, Rabbi!
‘Auni wa hasbi,
Man li siwaHu.

Inna lil-Qur’an, zhahran wa bathnan, (lahir: tilawah, batin: kepahaman)
Lagi wa haddan, dan muththali‘an, (had: halal dan haram, muthali’an: mengerti rahasia iradahNya)
Lahir amalkan, batin rasakan,
Mengajaibkan, firmannya Tuhan.

Allahu, Allah!
Allahu, Rabbi!
‘Auni wa hasbi,
Man li siwaHu.

Anzal-al-Qur’an, nuran wa hudan,
Wa zikran li man, yarju rahmatan, (dan sebagai peringatan bagi mereka yg mengharapkan rahmat)
Kalamnya Tuhan, surat cintaan,
Penuh rinduan, bacalah pelan.

Allahu, Allah!
Allahu, Rabbi!
‘Auni wa hasbi,
Man li siwaHu.

Pesannya Qur’an, satu tujuan,
Nafsu hapuskan, esakan Tuhan,
Qalbu bersihkan, zikir lantunkan,
Rasa manisan, Oh! berterusan.

Allahu, Allah!
Allahu, Rabbi!
‘Auni wa hasbi,
Man li siwaHu.

Penempuh jalan, inilah pesan,
Tiap bacaan, arti renungkan,
Setiap firman, hanya panggilan,
Orang rinduan, pulang ke Tuhan.

Allahu, Allah!
Allahu, Rabbi!
‘Auni wa hasbi,
Man li siwaHu.

Allahu, Allah!
Allahu, Rabbi!
‘Auni wa hasbi,
Man li siwaHu.

Kalau hari ini, sudah baca, belum?